Petunjuk Penyelenggaraan Pramuka Garuda terbaru Jukran No 38 tahun 2017
PP Pramuka Garuda Terbaru
Untuk kakak atau adik yang ingin menempuh/Menguji Syarat Kecakapan Garuda, untuk Petunjuk Penyelenggaran Pramuga garuda dapat di Download. File dapat di download dengan syarat kakak memiliki akun gmail.
Selamat kak Agung, kak Oky dan kak Nunung telah mengharumkan kwarcab kota Semarang sebagai mabigus, dan pembina berprestasi tingkat Jawa tengah aamiin👍👍🙏🙏
Kak Awang serius untuk mengutak atik komputer, belajar menjadi admin web pusdik, Sabtu, 12 Mei di sanggar bakti Kota Semarang.
Pelatihan ini merupakan pembekalan bagi admin Web Kota Semarang. Hadir dalam kegiatan tersebut adalah perwakilan dari Pramuka peduli, Dewan Kerja Cabang Kota Semarang, dan Pusat Informasi Kwartir Cabang kota semarang.
Harapannya setiap admin dapat mengoperasikan web dengan baik, sehingga dapat memaksimalkan web kwartir Cabang kota semarang, sehingga dapat menyampaikan infomasi yang aktual dalam setiap kegiatan kwartir yang di selenggarakan.
Hal ini untuk mewujudkan salah satu Visi Kwarcab kota semarang yaitu pramuka yang ketok bagi masyarakat. Dengan selalu menginformasikan kegiatan positif yang diselenggarakan oleh Gerakan Pramuka, harapannya image masyarakat terhadap gerakan pramukan akan menjadi baik.
Dalam suatu perjalanan, terkadang kita dihadapkan dengan suatu keadaan yang mengharuskan untuk menaksirkan dahulu kondiri medan yang akan dihadapi. Maksudnya agar saat kita melewati medan tersebut kita tidak terjebak dalam kesulitan atau bahaya. Misalnya sebelum kita menyeberangi sungai, kita harus menaksir lebar sungai, kedalaman serta kecepatan arusnya. Peramalan bentuj awan, sura debur pantai, bau-bauan yang berbahaya, dan lain sebaginya. Hasil penaksiran yang dapat tentu tidak selalu tepat 100 %, tetapi minimal mendekati. Ketelitian hasi penaksiran, akan tergantung dengan kecermatan dan pengalaman.
Menaksir atau aproksimasi adalah metode untuk mengira-ira, karena kita tidak menggunakan sebuah alat ukur untuk memastikan sebuah ukuran. Penaksiran adalah proses mengetahui sejumlah hal di alam melalui panca indra, anggota tubuh dan pengalaman, kadang dengan bantuan alat yang minimal. Mari kita jabarkan:
Menggunakan Panca Indra
Rasa yang membedakan manis, asin, asam, kecut atau kombinasi (Tawar, air payau, air laut, rasa asam, rasa sayum sop, dan lain-lain)
Cium yang mendekteksi sejumlah bau-bauan seperti wewangian, bau harum, bau busuk, bau tengik, anyir, atau kombinasi (bau ular, bau macan, bau babi, bau pantai, bau hujan, bau mayat, bau bangkai, dan lain-lain)
Dengar yang mengartikan dengungan suara yang tidak dapat dijangkau oleh surar contoh debur ombak, suara air terjun, riam, kesunyian, suara langkah, suara mobil, suara truk, suara ledakan, suara, hujan, suara anjing, suara kucing, suara ular, suara burung dan lain sebagainya.
Raba yang mengartikan sentuhan-sentuhan kulit terhadap alam sekitarnya (dingin, panan, kasar, halus, atau kombinasinya (dinding yang lama tidak terkena cahaya, diding goa yang lembab, permukaan batang kayu yang rapuh, dan lain sebagainya)
Lihat yang mengartikan cahaya dari sumber cahaya mahatari atau cahaya lain. Misal bayangan, awan, gerakan air, Cahaya terang di balik bukit, dan lain sebagainya
Contoh
Kita berada di tepi sungai, kita ingin menyebrang sebelumnya kita gunakan panca indra kita untuk menaksir keadaan.
Air terasa payau tidak tawar
Tercium bau anyir / petrichor
Kita lihat awan mendung dan cenderung gelap
Kita dengar air berdesis, beriak
Udara terasa dingin
Air kita lihat coklat kehitaman membawa kayu, sampah dan tanah, dan tampak berbuih
Angin berdebu
Kesimpulan Hulu sedang banjir, dan cuaca di atas hujan dan hujan akan segera sampai di tempat ini, berarti jangan menyebrang sekarang segera cari tempat berteduh, tunggu cuaca dan air baik.
Anggota Tubuh
Anggota tubuh dapat menjadi alat ukur yang baik, karena senantiasa kita bawa kemana kita berada dan tidak pernah tertinggal. Karena kita tumbuh dari waktu ke waktu, dan kadang tubuh kita berubah ukuran maka jika kita hendak mengukur dengan anggota tubuh kita sering sering mengukur dan mencatatnya.
Jengkal : panjang dari ujung jari jempol sampai dari kelingking saat direntangkan secara maksimal.
Hasta : Panjang dari ujung jari tengah sampai siku.
Depa : Panjang dari ukung jari tengah tangan kanan dan kiri saat kedua tangan kita rentangkan, yang diukur adalah lewat punggung.
Panjang telapak kaki
Panjang masing-masing jari, ingat bisa jadi panjang telunjuk jari tangan kanan dan kiri berbeda
Tinggi badan (saat berdiri dan saat jongkok)
Berat badan
Kecepatan rata-rata berjalan
Kecepatan rata-rata berlari
Benda yang sering kita bawa
Tongkat Pramuka karena ukuran standar nya 160 cm
Lebar setangan leher
Panjang sabuk yang kita bawa
Panjang telapak sepatu
Panjang syall
Berat botol kita saat penuh
Hal dapat dijadikan ukuran di sekitar kita
Panjang ubin ada yang 20 cm, ada 40 cm dll
Panjang enetenit atau plafon
Jarak antar tiang listrik
Pengalaman
Makin sering kita memakai penaksiran selama kita menjelajah medan atau berpetualang di alam bebas kita akan mempunyai semacam Sense contohnya bila sudah biasa di tebing, melakanakan rappeling, atau climbing, kita akan langsung terbayang oh tebing ini kira kira 30 meter.
Atau saat kita nelihat cuaca di pagi hari, kira kira nanti siang hujan
Setelah ini kita akan belajar ragam ketrampilan menaksir, Setiap Link akan membahas secara khusus mengenai Ilmu menaksir
Kunjungi Perpustakaan Pramuka (khusus buku Kepramukaan) di Kwarcab Kota Semarang. Jl Prof Hamka 234 komplek Kecamatan Ngaliyan. Setiap hari selasa pukul 15.00-17.00 WIB atau Hub kak Awang Wisnuaji Hub 085743109113 ( hanya SMS dan Wa, Tidak menerima telp. Mohon memperkenalkan diri terlebih dahulu)Info Terbaru
Masa Pengembangan adalah tahapan proses setelah mengikuti kursus yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan danPelatihan untuk mendapatkan lisensi resmi Pembina Pramuka atau Pelatih Pembina Pramuka yang secara berkala diprogramkanoleh Kwartir Cabang.
Masa pengembangan setelah mengikuti Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) dan Kursus PembinaPramuka Mahir Tingkat Lanjutan (KML) dinamakan “Narakarya”. Sedangkan Masa Pengembangan setelah mengikuti Kursus Pelatih Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KPD) dan Kursus Pelatih Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan (KPL) dinamakan “Naratama”.
Narakarya dan Naratama adalah proses yang harus diselesaikan sehingga yang bersangkutan berhak mendapat Surat Hak Bina (SHB) dan atau Surat Hak Latih (SHL). SHB terdiri dari dua tingkatan yaitu SHB Dasar untuk lulusan KMD dan SHB Lanjutan untuk lulusan KML. SHL terdiri dari dua tingkatan yaitu SHL Dasar untuk lulusan KPD dan SHL Lanjutan untuk lulusan KPL.SHB (dasar dan lanjutan) dan SHL (dasar) merupakan lisensi bagi Anggota Dewasa Gerakan Pramuka untuk dapat menjadi Pembina Pramuka dan atau Pelatih Pembina Pramuka serta sebagai syarat untuk dapat mengikuti jenjang kursus kepramukaan yang lebih tinggi dan untuk dapat menduduki jabatan tertentu di Gerakan Pramuka.
SHB adalah Surat kewenangan membina yang diterbitkan oleh Kwartir Cabang. Bersamaan dengan didapatkannya SHB, Pembina berhak mendapat Tanda Hak Bina (THB). SHL adalah Surat kewenangan melatih yang diterbitkan oleh Kwartir Cabang. Bersamaan dengan didapatkannya SHL, pelatih tersebut berhak mendapat Tanda Hak Latih (THL).
Pemberian SHB dan SHL melalui proses tanya jawab kesediaan, ulang janji dan penandatanganan ikrar dalam prosesi pengukuhan. Setelah dikukuhkan yang bersangkutan berhak menggunakan Selendang Mahir dan Pita Mahir untuk Pembina. Untuk Pelatih, setelah dikukuhkan yang bersangkutan berhak menggunakan Tanda Kualifikasi Pelatih.
Sebagai bagian dari anggota kepramukaan dunia/World Organization of Scout Movement (WOSM), Pembina dan Pelatih kepramukaan Indonesia dapat mengenakan tanda pengenal Internasional berupa Manik Kayu (wood beads) dan setangan leher Gilwell (Gillwell Scarf). Tatacara penggunaan dijelaskan pada bagian berikutnya.
Di Kota Semarang
DI kwartir Cabang Kota Semarang, penyusunan narakarya dan naratama di turunkan dalam 25 tahun 2021. Dalam juklak ini dijabarkan dan dioperasionalkan sehingga anggota dewasa yang baru menyelesaikan kurus orang dewasa dapat dengan mudah untuk melanjutkan pengembangan anggota dewasa pasca kursus. Pedoman ini disusun bertujuan mendiskripsikan pengembangan kompetensi bagi peserta pascakursus pembina pramuka mahir tingkat dasar, kursus pembina pramuka mahir tingkat lanjutan, kursus pelatih pembina pramuka mahir tingkat dasar dan kursus pelatih pembina pramuka mahir tingkat lanjut.
Untuk kakak yang ingin mengikuti Program ini langkah pertama adalah buatlah laporan bahwa kakak telah lulus dalam Kegiatan Kurus di dalamnya dilengkapi dengan Ijazah kursus dan Rencana Tindak Lanjut. Laporan tersebut dikumpulkan ke Kwarcab Kota Semarang pada hari kerja dan jam kerja. Selanjutnya akan mendapat penjelasan lebih lanjut oleh kwarcab.